 |
| Ketua Umum HMI Komisariat FISIP Umuslim Bireuen, Sayed Chairul Raziq. |
Termasuk didalamnya pelayanan yang bermutu kepada semua masyarakat pengguna jasa rumah sakit tanpa pandang bulu.
HMI Cabang Bireuen melalui Ketua Umum HMI Komisariat FISIP Universitas Almuslim, Bireuen Sayed Chairul Raziq mengatakan sebagai rumah sakit milik pemerintah daerah di Kabupaten Bireuen mestinya mampu bersaing dan menunjukan sistem pelayanan yang lebih bermutu dibandingkan rumah sakit lainnya, ini malah sebaliknya.
Sayangnya impian tersebut hingga kini diakhir tahun 2023 tidak dapat menyelesaikan banyaknya persoalan di dalam rumah sakit kebanggaan Bireuen tersebut.
"Saya juga membaca berita dari beberapa media bahwa, selama ini kondisi RSUD dr Fauziah Bireuen sudah banyak mengecewakan masyarakat. Persoalannya beberapa jenis obat tidak tersedia, sehingga pasien tanggungan BPJS harus membeli di luar, kata Sayed".
Tidak hanya sampai disitu saja, sudah sangat banyak masyarakat yang mengeluh terhadap pelayanan dari rumah sakit ini dan sudah menjadi rahasia umum, terutama persoalan kamar yang selalu kosong yang di duga ada sejumlah kamar yang memang disimpan oleh direktur RSUD tersebut untuk keluarga para pejabat dan keluarga dewan, penangan pasien yang lambat padahal ada pasien yang kritis dan butuh pertolongan segera, biaya parkir yang terbilang mahal, serta toilet umum rumah sakit yang berbayar, hal ini sangat memberatkan masyarakat terutama yang ekonominya menengah ke bawah.
Saya meminta agar Pj. Bupati Bireuen segera mengevaluasi kinerja dari dr Amir Addani MKes selaku Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen agar manajemen rumah sakit tersebut segera berbenah dan benar-benar melakukan evaluasi secara menyeluruh dan cermat. Hal itu dibutuhkan agar hal buruk tidak terulang lagi yang mengecewakan masyarakat Bireuen.
“Pj. Bupati Bireuen bisa segera melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kepimpinan manajerial atau manajemen RSUD dr Fauziah. Sudah banyak kejadian, salah satunya ayah saya sendiri yang tertukar obatnya karena kelalaian perawat di tahun 2021 silam dimana ini merupakan kesalahan fatal yang bisa merenggut nyawa seseorang, sekarang di duga memainkan kamar yang disimpan khusus untuk para keluarga pejabat pemerintah dan dewan, biaya parkir yang mahal, dan toilet umum rumah sakit berbayar, pihak rumah sakit jangan siksa masyarakat Bireuen, kami sangat menyayangkan atas kejadian ini" tambah Sayed yang juga merupakan Sekretaris Koordinator Daerah Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia Provinsi Aceh.(*)